Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog

Kemenangan 1-0 timnas Meksiko atas Jerman pada laga pembuka Grup F Piala Dunia 2018 bukan keberuntungan semata.Skuat El Tri itu membuktikannya ketika berhadapan dengan Korea Selatan pada laga kedua di grup tersebut, Sabtu (23/6). Ya, kesolidan The Taegeuk Warriors bahkan tak mampu meredam penggawa Meksiko di lapangan hijau.

Tim arahan Juan Carlos Osorio itu secara meyakinkan mampu mengalahkan Korea Selatan dengan skor 2-1 dan banyak bettor yang memperoleh kemenangan besar pada saat bermain judi bola online. Meksiko memang layak meraih kemenangan tersebut karena memiliki materi pemain dengan kualitasi individu ciamik berkelindan dengan permainan kolektif yang apik.

    Hasil gambar untuk meksiko mengalahkan korea selatan

Meksiko memiliki sejumlah nama dengan kualitas individu yang sangat bagus di lini depan dan tengah. Saat menghadapi Korea Selatan, Osorio memainkan trio penyerang Hirving Lozano, Javier 'Chicharito' Hernandez, dan Carlos Vela.

Meksiko Tampil Meyakinkan Melawan Korea Selatan

Trisula Meksiko ini pun memiliki reputasi mampu membuat panik pertahanan lawan dengan kemampuan yang nyaris komplit. Mereka memiliki kemampuan olah bola bagus, operan dan tendangan akurat, dan kelincahan serta kecepatan yang sulit diredam pertahanan lawan.

Trio ini pula yang sudah membuktikan ketajamannya. Lozano, Chicharito, dan Vela masing-masing sudah mengemas satu gol dalam dua laga yang mereka lakoni di Piala Dunia 2018. Lozano menjadi satu-satunya pencetak gol yang membawa Meksiko mengecundangi juara Piala Dunia 2014 di laga pembuka Grup F. Giliran Korea Selatan yang juga menjadi korban keganasan trisula El Tri.

Gol kemenangan 2-1 Meksiko atas tim Negeri Ginseng itu dicetak oleh Hernandez dan Vela, sekaligus melengkapi catatan apik mereka memborong tiga gol tim itu dalam dua laga.

Yang menarik, dua assist tiga gol Meksiko juga lahir dari kaki trio penyerang mereka. Chicharito menjadi penyumbang assist kepada Lozano saat menaklukkan Jerman 1-0. Lozano gantian memberikan assist kepada pencetak gol kedua ke gawang Korea Selatan, Chicharito. Saat meladeni Korea Selatan, Lozano dan Vela berperan memberikan banyak tekanan dengan manuver-manuver menusuk mereka dari sisi sayap kiri dan kanan ke kotak penalti tim lawan.

Dengan cara permainan ini pula, Korea Selatan benar-benar tertekan dan kerap melakukan kesalahan. Satu kesalahan yang paling menguntungkan Meksiko ketika pemain The Taegeuk Warriors Jang Hyun-Soo menyentuh bola tendangan Andres Guardado dengan tangannya. Vela yang menjadi eksekutor penalti sukses menceploskan bola ke gawang Korea Selatan pada menit ke-24. 

Meksiko juga memiliki gelandang-gelandang kreatif di lini tengah. Sebut saja Andres Guardado, Hector Herrera, dan Miguel Layun yang dimainkan sebagai starter saat menghadapi Korea Selatan. Mereka bukan hanya mampu menjinakkan serangan-serangan sporadis seperti saat Der Panzer membombardir Meksiko. Tiga pemain ini pula yang beberapa kali bisa memutus serangan balik cepat Korea Selatan dari lini tengah.

Khusus untuk Guardado dan Layun, kedua pemain ini mampu menjaga kelancaran aliran bola dari sektor belakang ke depan. Kemampuan olah bola para gelandang Meksiko ini juga tak kalah trengginas. Skema 4-3-3 yang diterapkan Osorio saat menghadapi Korea Selatan berjalan dengan mulus, juga berkat kemampuan para gelandang Meksiko yang sangat kuat dalam menguasai bola.

Meksiko pun lebih unggul penguasaan bola hingga 59 persen atas Korea Selatan berkat kuatnya para gelandang mereka dalam menguasai, bahkan merebut bola dari pemain-pemain lawan. Sejak babak pertama, Korea Selatan tampil lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik cepat dengan menghamparkan skema permainan 4-4-2. Mereka kerap menumpuk hingga delapan pemain di dalam kotak penalti demi membendung serangan Meksiko.

Tampak pula The Taegeuk Warriors banyak bertumpu pada kecepatan luar biasa Son Heung-Min untuk melakukan serangan balik cepat. Cara itu beberapa kali membuat pertahanan Meksiko kerepotan. Salah satunya situasi serangan balik Korea Selatan pada menit ke-39.

Setelah mendapat umpan lambung dari Kim Young-Gwon, Son Heung-Min berlari kencang dan memberikan bahaya untuk lini belakang Meksiko. Namun tendangan Son ke gawang Meksiko bisa digagalkan kiper Ochoa. Son tidak memiliki pilihan selain menembak lantaran tidak ada pemain Korea Selatan lain yang mendekat.

Kendati demikian, lini tengah Meksiko lebih banyak mematahkan aliran umpan-umpan seranhan balik Korea Selatan. Timpangnya kualitas kebanyakan pemain Korea Selatan dengan penyerang Tottenham Hotspur itu pun menjadi faktor lain kerap kandasnya serangan balik tim Negeri Ginseng itu. Terlihat hanya Heung-Min yang memiliki kecepatan luar biasa sehingga rekan-rekan setim Korea Selatan kurang mampu menyetarakannya saat dalam situasi melancarkan serangan balik.

Korea Selatan memiliki winger cepat lainnya yakni, Moon Seon-Ming dan Hwang Hee-Chan, namun kurang maksimal menyokong duet striker, Heung-Min dan Lee Jae-Sung. Terbukti pula satu-satunya gol Korea Selatan untuk memperkecil ketinggalan menjadi 1-2, tercipta berkat kecepatan dan akurasi tembakan Heung-Min ke gawang Guillermo Ochoa.

Memanfaatkan umpan Yong Lee dari sisi kanan, Son Heung-Min melepaskan tendangan kaki kiri melengkungh ke arah kanan gawang Meksiko yang tidak bisa dijangkau kiper Ochoa. Di lini belakang, dua bek sayap Meksiko yaitu Jesus Gallardo dan Edson Alvarez pun tampaknya lebih menonjol dalam membantu serangan ketimbang bek sayap Korea Selatan. Gallardo dan Alvarez kerap mengirimkan umpan-umpan berbahaya dari sisi kiri dan kanan ke jantung pertahanan Korea Selatan.

Yang cukup spesial dari Meksiko adalah kemampuan skuat tersebut dalam menjaga keseimbangan antara menyerang dan membendung serangan-serangan tim lawan

Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe: